Vitamin B12 Jaga Lansia Tetap Sehat

Ada banyak nutrisi mikro yang diperlukan tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya, seperti vitamin A, C, E, D, magnesium, kalsium, dll. Selain yang disebutkan tadi, vitamin B12 juga sangat penting terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia. Vitamin B12 besar peranannya dalam menjaga kesehatan sistem saraf. Tidak hanya itu saja, vitamin ini juga membantu memelihara kemampuan kognitif.

Kadar normal vitamin B12 untuk lansia

Angka 300-350 pg/ml adalah jumlah normal vitamin B12 pada lansia setelah tes darah. Mereka yang memasuki fase lansia perlu mendapatkan vitamin B12 sekitar 2,5 mikrogram per hari. Vitamin B12 dipecah di dalam perut oleh asam lambung. Namun perubahan biologis yang terjadi di usia senja membuat produksi asam lambung berkurang dari biasanya. Jadi perlu asupan B12 yang lebih untuk memastikan substansi ini menuju ke lokasi dimana ia dimanfaatkan.

Tanda-tanda defisiensi vitamin B12 pada lansia

Karena vitamin B12 berkaitan erat dengan sistem saraf dan kemampuan berpikir, kurangnya asupan vitamin B12 juga bisa muncul melalui serangkaian gejala seperti kesemutan di tangan dan kaki, kesulitan berjalan, menurunnya kemampuan berpikir, dan kelelahan ekstrim. Kondisi medis lain yang bisa dipicu oleh defisiensi vitamin B12 adalah anemia. Yang juga perlu diwaspadai adalah memburuknya penglihatan, yang bisa terjadi karena gangguan pada saraf optik.

Mengkonsumsi suplemen untuk atasi defisiensi

Cara praktis untuk mengembalikan kadar vitamin B12 ke level normal adalah dengan mengkonsumsi vitamin. Suplemen umumnya mengandung nutrisi mikro ini dengan kadar lebih tinggi. Misalnya untuk vitamin B12, anda bisa menemukan produk yang mengandung 1,000 mcg hingga 2,000 mcg per sajian. Vitamin ini juga bisa didapatkan dari makanan seperti hati sapi, keju, telur, dan ayam. Kebanyakan berasal dari sumber hewani, sehingga mereka yang menjalankan diet vegan perlu mendapatkan suplementasi dari luar agar tidak sampai mengalami defisiensi.

Vitamin B12 berlebih berbahaya?

Apapun yang berlebihan tidak baik bagi tubuh. Namun untungnya vitamin B12 bukan tergolong vitamin yang mudah terakumulasi ke level toksik. Jadi asalkan anda mengikuti rekomendasi dosis yang sesuai, anda bisa mengkonsumsi suplemen tanpa efek samping serius. Disarankan untuk cek langsung ke dokter agar diketahui berapa level vitamin B12 di dalam tubuh dan seberapa banyak tambahan yang dibutuhkan agar tetap sehat. Seperti disinggung di awal, defisiensi vitamin B12 pada lansia sering terjadi akibat penurunan jumlah asam lambung, yang berakibat pada terhambatnya penyerapan nutrisi.

Kondisi medis dan obat-obatan

Kondisi medis tertentu dan obat-obatan merupakan faktor yang bisa memicu defisiensi vitamin B12 pada orang tua. Alasannya adalah karena ada beberapa penyakit yang berdampak pada usus kecil dan perut, sehingga berujung pada gangguan penyerapan. Kemudian, ada pula obat-obatan yang menghambat terserapnya B12 ke aliran darah.

Lakukan tes sebelum mencoba suplemen

Sebaiknya lakukan tes untuk mengetahui kadar vitamin B12 di dalam tubuh. Tes bisa dilakukan ketika gejala-gejala defisiensi bermunculan. Melakukan pengambilan sampel darah bisa dilakukan di rumah dengan test kit. Prosesnya terbilang mudah. Anda hanya perlu membeli alatnya, mengambil sampel darah dengan dengan menusukkan jarum lancet pada jari, kemudian mengirimkan sampelnya ke laboratorium untuk dllakukan pengecekan selanjutnya. Hasil bisa diambil dalam beberapa hari atau sesuai kebijakan penyedia layanan. Setelah hasilnya keluar, anda bisa membeli suplemen vitamin B12 atas rekomendasi dokter atau apoteker.

Mengapa tes penting?

Meskipun vitamin B12 tidak mengendap di tubuh dalam waktu lama, suplemen diperlukan hanya ketika tubuh mengalami kekurangan. Jika levelnya normal, sebenarnya tidak perlu mengkonsumsi suplemen vitamin B12. Selain melihat gejala secara langsung, juga penting mempelajari faktor resiko. Misalnya jika anda berusia 50 tahun ke atas, kemungkinan terjadi defisiensi juga lebih besar. Kemudian, jika mengikuti gaya hidup vegetarian, anda perlu tahu bahwa resiko kekurangan vitamin B12 juga tinggi untuk kelompok ini. Atau mungkin and memiliki riwayat masalah pencernaan, defisiensi juga bisa terjadi yang diakibatkan oleh penyerapan nutrisi yang buruk.

error: Content is protected !!