Sebuah penelitian baru dirilis oleh European Journal of Clinical Nutrition, bertujuan untuk mencari tahu manfaat suplemen multivitamin pada populasi lansia. Kita akan membahas lebih jauh tentang temuan pada studi ini. Namun sebelumnya, kita perlu tahu dulu peran vitamin dan mineral di dalam tubuh manusia. Vitamin dan mineral punya peran besar dalam mendukung proses fisiologis di dalam tubuh, diantaranya adalah untuk menjaga kesehatan sel, fungsi otak, dan kerja enzim. Penelitian yang disebutkan di atas mencoba meneliti manfaat yang multivitamin berikan kaitannya dengan kondisi stress dan cemas. Wanita bisa mendapatkan manfaat lebih besar karena kebutuhan nutrisi mereka serta daya serap nutrisi di tubuh mereka. Selain itu, multivitamin juga bisa meningkatkan kemampuan otak pada orang dewasa maupun lansia. Manfaat lebih besar dirasakan oleh populasi manula sebab resiko mereka mengalami defisiensi nutrisi lebih besar.
Hasil dari penelitian

Penelitian ini dilakukan selama rentang waktu 12 minggu, dimana selama periode tersebut para manula diberikan asupan multivitamin. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kondisi fisik yang mereka rasakan saat diberikan multivitamin selama waktu yang ditentukan. Hasil penelitian juga dianalisis berdasarkan jenis kelamin, dan hasilnya bisa merepresentasikan kelompok usia ini. Objek penelitian berasal dari individu yang belum sama sekali mengkonsumsi suplemen. Mereka juga diseleksi secara ketat berdasarkan parameter pendukung seperti ada tidaknya alergi kedelai dan gangguan tiroid. Sementara itu, mereka yang sudah pernah mengkonsumsi suplemen sebelumnya melakukan pembersihan terlebih dahulu selama 4 minggu. Setelah proses seleksi, akhirnya didapatkan 2 kelompok, pria dan wanita, masing-masing berjumlah 124 orang. Mereka diberikan 2 jenis tablet, yaitu tablet suplemen dan placebo yang dibentuk semirip mungkin. Namun begitu, ada sedikit perbedaan pada komposisi bahan antara tablet placebo untuk pria dan wanita.
Untuk mendapatkan gambaran tentang objek penelitian, mereka diminta untuk mengisi kuesioner soal aktivitas mereka, kondisi fisik, mood, dan yang lainnya. Analisis dilakukan secara spesifik berdasarkan jenis kelamin untuk mengetahui hasilnya pada mereka secara lebih akurat.
Temuan yang didapatkan
Dari 124 pria yang ikut dalam penelitian, hanya 104 yang ikut hingga akhir. Sementara untuk grup wanita, mereka menyelesaikan riset tersebut. Mereka mengikuti ketentuan yang diberikan penyelenggara dengan baik. Dalam hal ini, 99% tablet yang diberikan habis dikonsumsi. Metode blinding yang dipergunakan juga berjalan dengan lancar. Kebanyakan dari mereka meyakini bahwa mereka mengkonsumsi tablet placebo. Fakta penting lain, kedua grup yang diteliti punya proporsi tubuh yang hampir sama, yang mengacu pada BMI mereka. Tidak hanya itu, konsumsi alkohol dan kafein mereka juga berada di level yang seimbang. Partisipan pria diketahui mengkonsumsi lebih sedikit buah dan sayur ketimbang wanita. Sebaliknya, konsumsi alkohol pada grup ini lebih tinggi. Pada kelompok wanita, pemberian suplemen multivitamin menaikkan nilai keramahan mereka dibandingkan dengan grup placebo. Studi ini mengungkap bahwa pemberian suplemen multivitamin bisa menurunkan level stress dan rasa kesepian.
Kesimpulan

Penelitian ini menyoroti perbedaan antara pria dan wanita yang diberikan suplemen multivitamin. Hasil yang diperoleh pada kelompok pria yaitu respons stress mereka menjadi lebih baik. Selain itu, rasa kesepian yang dialami juga berkurang. Sementara pada kelompok wanita, didapati bahwa tingkat keramahan mereka meningkat. Hasil temuan ini cocok dengan apa yang didapati dari studi-studi sebelumnya yang mengangkat tema serupa. Wanita bisa menjadi lebih sensitif terhadap perbaikan mood. Mereka juga lebih rentan mengalami depresi. Pada kelompok pria, stress seringkali dikaitkan dengan kesendirian. Efek yang dirasakan kelompok pria mungkin disebabkan oleh prevalensi defisiensi nutrisi diantara mereka, yang mana kurangnya asupan buah dan sayur bisa menjadi pemicunya. Dari semua hal yang disoroti dalam studi ini, suplemen multivitamin tidak menunjukkan dampak positif pada kesejahtraan seseorang. Tidak hanya itu, suplementasi juga tidak mempengaruhi beberapa hasil lainnya, mungkin karena kurang baiknya penyerapan nutrisi oleh para lansia. Di samping itu, masa penelitian selama 12 minggu mungkin kurang mencukupi.