Diet yang sehat adalah faktor penting dalam memelihara kesehatan tubuh. Maka dari itu, asupan nutrisi seimbang yang terdiri atas nutrisi makro dan mikro sangat diperlukan. Semua vitamin punya perannya masing-masing, tidak terkecuali vitamin D. Sering disebut sebagai vitamin matahari, asupan nutrisi ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan matahari di lingkungan sekitar. Ada periode tertentu dimana sinar matahari jumlahnya terbatas, asupan vitamin D dari suplemen menjadi sangat penting. Suplemen vitamin D ada banyak macamnya, namun secara garis besar, ada beberapa bentuk berbeda dari vitamin ini, seperti vitamin D2 dan D3. Biasanya bentuk tersebut tertera jelas pada label agar konsumen tahu apa yang mereka konsumsi.
Vitamin D mendukung kesehatan tulang dan otot

Vitamin D punya peran penting dalam memelihara kesehatan tulang dan otot. Untuk mencukupinya, anda bisa memakan makanan yang mengandung nutrisi ini atau berjemur sebab sintesis vitamin D terjadi ketika kulit terpapar sinar matahari. Tercukupinya asupan vitamin memastikan kadar fosfat dan kalsium di tubuh berada di level normal. Berikut ini perbedaan antara vitamin D2 dan D3:
Vitamin D2
Vitamin D2 atau disebut juga ergocalciferol terandung di dalam tumbuh-tumbuhan dan jamur. Jamur mendapatkan nutrisi ini melalui proses sintesis dengan bantuan sinar matahari. Bagi mereka yang menjalankan gaya hidup vegetarian, bentuk ini bisa menjadi pilihan karena berasal dari tanaman.
Vitamin D3
Vitamin D3 juga punya namanya sendiri, yaitu cholecalciferol. Ini merupakan bentuk vitamin D yang berasal dari hewan. Ini merupakan bentuk vitamin D yang tubuh produksi saat sinar matahari bersentuhan dengan kulit. Jika anda mengkonsumsi semua jenis makanan, termasuk sumber hewani dan nabati, vitamin D3 bisa menjadi alternatif. Saat kulit terpapar sinar matahari, terjadi proses konversi 7-dehydrocholesterol menjadi vitamin D3.
Asupan vitamin D lebih penting bagi mereka yang tinggal di daerah yang tidak mendapakan penyinaran cukup dan orang-orang dengan warna kulit gelap. Meski punya manfaat besar, terlalu banyak berjemur juga tidak baik karena bisa meningkatkan resiko kanker, jadi sebaiknya lakukan aktivitas ini secukupnya saja. Anda hanya perlu sinar matahari 10-15 menit saja per harinya. Ini artinya bagi pecinta kegiatan outdoor yang menghabiskan banyak waktu di luar ruangan, anda tidak perlu berjemur lagi untuk mencukupi vitamin D. Cukup beraktivitas seperti biasa, dan jangan lupa aplikasikan tabir surya untuk mencegah kulit terbakar.
Efektivitas vitamin D2 vs D3

Suplemen dengan kandungan D3 diketahui lebih efektif dibandingkan dengan suplemen vitamin D2. Jika anda tidak memiliki batasan tertentu, D3 bisa menjadi pilihan. Namun jika anda mengikuti diet vegan, vitamin D2 bisa menjadi pilihan. Dulu sempat ada wacana jika vitamin D2 dan D3 sama baiknya. Namun setelah dilakukan riset yang relevan, diketahui bahwa vitamin D3 lebih efektif untuk meningkatkan kadar vitamin D di dalam tubuh. Selain itu, keampuhannya juga bertahan lebih lama. Dengan begitu, vitamin D3 lebih baik jika anda ingin mendapatkan manfaat maksimal dari suplemen vitamin D.
Berapa banyak vitamin D yang diperlukan tubuh?
Vitamin D bisa dibeli di apotek dan toko obat tanpa resep dokter. Suplemen ini tersedia dalam dosis beragam, mulai dari 400 IU, 1.000 iu, hingga dosis lebih tinggi. Angka-angka ini merepresentasikan potensi dari produk dimana semakin tinggi, asupan vitamin yang masuk juga semakin besar. Seseorang yang mengalami defisiensi parah mungkin perlu mengkonsumsi dosis sangat tinggi seperti 50.000 IU. Namun sebelum mengkonsumsi dosis tersebut, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat.
Siapa yang butuh asupan suplemen vitamin D?
Ada beberapa kondisi dimana seseorang kekurangan vitamin D dan perlu mendapatkannya dari suplemen, diantaranya:
- Tidak mendapatkannya dari makanan. Fokus pada makanan tertentu saja bisa meningkatkan resiko defisiensi vitamin D, membuat anda perlu mencari opsi lain untuk memenuhinya.
- Tidak cukup sinar matahari. Bagi mereka yang tinggal di negara yang dilalui musim dingin, sinar matahari seringkali kurang intens selama periode ini. Dampaknya, sintesis vitamin D juga terganggu, sehingga kebutuhan akan suplemen juga meningkat.
- Mengalami kondisi medis tertentu, sehingga suplementasi diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang. Kondisi yang dimaksud antara lain osteoporosis, rakitis, dan hipoparatiroid.