Demensia adalah istilah yang dipergunakan untuk menandai penurunan kemampuan kognitif pada seseorang, dimana kondisi tersebut membuatnya kesulitan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Alzheimer merupakan tipe demensia yang paling sering ditemukan pada populasi di seluruh dunia. Sebenarnya penurunan fungsi kognitif merupakan hal lumrah yang menyertai proses penuaan, hal ini tidak menjadi pertanda kerusakan pada otak. Banyak orang yang mampu menjalani hidup dengan sejahtra bertahun-tahun setelah pertama kali didiagnosa menderita penyakit tersebut.
Pentingnya suplemen untuk penderita demensia

Banyak orang meletakkan harapan mereka pada suplemen untuk memperlambat menurunnya kemampuan otak karena faktor usia. Meskipun tidak ada riset yang merekomendasikan produk suplemen tertentu, beberapa nutrisi diketahui memiliki kemampuan untuk memelihara kesehatan otak. Perlu diketahui, salah satu faktor penyebab demensia adalah kurangnya asupan nutrisi ke otak hingga timbul defisiensi. Jadi wajar jika banyak yang beranggapan bahwa mendapatkan vitamin dan mineral dari suplemen bisa membantu menjaga kinerja otak lebih lama. Tubuh yang menua cenderung kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan nutrisi mikro dalam jumlah optimal. Suplemen hadir untuk memenuhi celah nutrisi tersebut. Meski begitu, saran dari dokter tetap penting untuk mengetahui jika ada interaksi obat terutama jika lansia sedang dalam masa pengobatan. Berikut ini adalah beberapa macam suplemen yang bisa dikonsumsi para lansia dengan demensia atau untuk pencegahan.
Vitamin C dan E
Penelitian mengungkap bahwa konsumsi makanan kaya vitamin C dan E bisa menurunkan resiko penyakit alzheimer hingga 25%. Kedua nutrisi ini seringkali berada di level tidak memadai pada mereka penderita demensia. Jagi bagi siapapun yang menderitanya di tahap awal, mengkonsumsi vitamin E secara rutin mungkin bisa memperlambat tingkat keparahan penyakit tersebut. Dosis harian yang disarankan adalah sebesar 400 hingga 800 IU untuk vitamin E. Sementara untuk vitamin C, pria lansia perlu setidaknya mendapatkan 90 mg per hari, dan wanita lansia perlu 75 mg.
Vitamin D
Menurut sebuah studi yang melibatkan partisipan dewasa tanpa demensia, ditemukan fakta bahwa kelompok yang mengkonsumsi suplemen vitamin D mengalami penurunan resiko demensia sebanyak 40%. Selain itu, kemampuan bertahan mereka juga 15% lebih baik setelah 5 tahun. Dari semua formulasi, konsumsi secara signifikan mempengaruhi harapan hidup terbebas dari penyakit ini.
Seng
Seng juga termasuk mineral yang punya peran penting dalam menjaga fungsi otak, dan membantu menjauhkan anda dari gangguan kognitif karena faktor usia. Jumlah seng di otak berada di level yang pas untuk menjaga kesehatannya, dalam artian kelebihan atau kekurangan sama-sama tidak baik bagi tubuh. Pada kondisi defisiensi, ini akan mempengaruhi daya ingat. Sementara dalam kondisi berlebih, ini bisa memicu stress oksidatif. Asupan sebanyak 30 hinga 40 mg per hari bisa membantu memperbaiki kemampuan berpikir pada lansia.
Vitamin B1

Asupan vitamin B1 sebanyak 50 mg per hari bisa bermanfaat untuk mereka yang menderita demensia. Menurut studi yang telah dilakukan, vitamin ini bisa memperlambat berkembangnya kepikunan, selain menjaga koneksi saraf yang sehat.
Vitamin B6
Ini adalah vitamin lain yang diperlukan untuk menjaga kinerja otak dan saraf. Vitamin ini juga berkontribusi dalam produksi sel-sel darah merah. Riset menunjukkan vitamin B memberikan hasil maksimal saat dikombinasikan dengan nutrisi mikro lain seperti vitamin B12 dan asam folat. Penderita demensia banyak yang memiliki volume otak di bawah individu normal.
Asam folat dan vitamin B12
Penelitian mengungkap bahwa tingginya kadar asam animo tertentu di dalam tubuh memiliki dampak terhadap resiko demensia. Untuk menetralisirnya, suplementasi yang terdiri dari vitamin B12 dan asam folat bisa membantu. Kombinasi ini bisa menurunkan kadar dari asam amino ini. Tergantung dari kondisi tubuh, asupan vitamin B12 harian berkisar 100 hingga 1.000 mikrogram. Sementara untuk asam folat, seseorang bisa mengkonsumsi mulai 400 hingga 1.000 mikrogram per hari.
Fosfatidilserin
Senyawa ini ada secara alami di otak, dimana ia bertugas untuk menaikkan substansia kimia yang dibutuhkan untuk menyimpan ingatan. Suplemen dengan kandungan ini berasa dari sumber hewani dan nabati. Namun dari keduanya, fosfatidilserin yang berasal dari hewan dinilai punya potensi lebih besar. Konsumsinya bisa sampai 3 kali sehari.
Omega 3
Omega tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, namun juga bisa memperbaiki kualitas kuku, kulit, dan rambut. Suplemen ini baik dikonsumsi bahkan sebelum usia lansia. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengkonsumsi suplemen omega 3 secara rutin punya kemampuan kognitif yang lebih baik daripada kelompok penerima placebo.
Suplemen untuk kesehatan kognitif pada manula
Mereka yang menyadari gejala menurunnya kemampuan kognitif tahap awal bisa mencoba suplemen yang memiliki kemampuan mempertahankan kinerja otak. Pertimbangkan produk suplemen dengan kandungan nutrisi mikro seperti disebutkan di atas. Hingga saat ini, belum ada obat untuk demensia, namun tubuh tetap perlu mendapatkan cukup nutrisi vital yang diperlukan untuk menjalankan fungsi normalnya. Jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter jika anda ingin menambahkan suplemen tertentu ke dalam diet harian.