Vitamin Untuk Mengurangi Resiko Katarak

Katarak bukan penyakit yang bisa dianggap sepele. Meski prevalensinya tinggi pada orang berusia lanjut, penyakit ini juga bisa menjangkiti orang-orang di usia produktif, terutama kelompok yang memang beresiko. Diabetes dan paparan sinar matahari berlebih adalah beberapa faktor resiko yang bisa meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit ini. Siapapun ingin menua bahagia bebas dari penyakit serius. Itulah mengapa pencegahan perlu dilakukan, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi nutrisi yang bisa menurunkan resiko penyakit ini.

Apa itu katarak

Katarak adalah kondisi dimana lensa mata terlihat berawan, yang bisa mengakibatkan kehilangan penglihatan sebagian atau seutuhnya. Pemicunya adalah karena adanya perubahan pada jaringan yang terhubung dengan lensa mata, bisa akibat kecelakaan atau faktor usia. Dari semua faktor resiko, usia adalah kontributor utama. Penyakit ini juga bisa diwariskan secara genetik. Kemudian, ada yang disebut dengan katarak sekunder, disebabkan oleh penyakit mata lain seperti glaukoma. Tidak hanya pada orang dewasa, bayi pun tidak luput dari resiko penyakit ini jika ibu mengalami kondisi medis tertentu selama masa kehamilan.

Gejala katarak

Munculnya katarak biasanya ditandai dengan penglihatan berkabut dan sensitivitas terhadap cahaya. Selain itu, anda bisa mengalami penurunan fungsi penglihatan pada malam hari. Tidak hanya itu, warna akan tampak kurang berseri dari biasanya. Rasa sakit jarang menyertai terutama di fase awal. Katarak berkembang secara perlahan, dan anda mungkin tidak menyadarinya hingga penglihatan sudah mulai kabur. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala yang dimaksud. Pencegahan bisa dilakukan dengan memeriksakan kesehatan mata secara rutin.

Vitamin untuk mencegah katarak

Menjalankan pola makan sehat bisa mencegah katarak sejak dini. Itu karena katarak bisa terjadi karena tidak tercukupinya kebutuhan nutrisi tertentu. Lantas, nutrisi mana saja yang dibutuhkan untuk pencegahan?

Formula AREDS dan AREDS2

Formulasi khusus bernama areds bisa mencegah munculnya katarak. Formulasi ini mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, E, dan seng, yang bisa menghambat terbentuknya katarak. Kemudian, ada pula AREDS2 dengan kandungan lutein dan zeaxanthin yang juga diperlukan untuk pencegahan katarak.

Lutein dan zeaxanthin

Kedua antioksidan ini juga berguna untuk menjaga kesehatan mata. Selain menanggulangi stress oksidatif akibat radikal bebas, mereka juga membantu menyaring sinar biru. Pada akhirnya, ini bisa menyelamatkan makula dari kerusakan. Kedua substansi ini ada di lensa mata secara alami. Namun jika kadarnya tidak memadai, resiko kerusakan akibat radikal bebas juga akan meningkat. Anda bisa mendapatkannya dari kuning telur dan paprika kuning selain suplemen tentunya.

Seng

Seng dibutuhkan untuk memperlancar distribusi vitamin A dari hati menuju retina. Yang menjadi masalah adalah mineral ini tidak diproduksi oleh tubuh, jadi satu-satunya cara untuk mencukupinya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung seng dan suplemen. Seng ada di berbagai jenis makanan seperti kacang polong dan biji-bijian. Mereka yang beresiko menderita masalah mata perlu lebih memperhatikan kecukupan nutrisi ini.

Vitamin E

Beberapa orang secara genetik berpeluang lebih besar menderita katarak di usia hidupnya. Namun dengan asupan vitamin E yang cukup, masalah ini bisa dicegah. Untuk mereka dengan kondisi tubuh normal, vitamin E tetap bisa mencegah terjadinya katarak. Berfungsi sebagai antioksidan, vitamin E bisa melindungi sel-sel tubuh dari oksidasi. Jadi pada intinya, vitamin E menjaga sel-sel tetap sehat, sehingga menurunkan resikonya terjadinya katarak. Suplemen bisa menyediakan vitamin E yang cukup, namun opsi alami seperti brokoli dan minyak sayur juga bisa dicoba.

Apakah perlu konsumsi vitamin untuk mencegah katarak?

Saran dokter sangat penting ketika ingin memulai treatment dengan suplemen. Ada berbagai macam produk suplemen yang bisa ditemukan di pasaran. Anda perlu tahu suplemen mana yang paling tepat untuk dikonsumsi. Ini untuk menghindari asupan berlebih sebab sebagian nutrisi mungkin sudah anda dapatkan dari makanan. Dokter spesialis mata tahu banyak akan hal ini. Selain itu, mereka juga bisa melakukan pengecekan kesehatan mata sebelum menentukan treatment yang tepat untuk mencegah maupun mengobati penyakit ini.

error: Content is protected !!