Otak merupakan salah satu organ terpenting di dalam tubuh manusia yang fungsinya menjalankan berbagai tugas seperti mengatur detak jantung dan pernafasan. Selain itu, otak juga memiliki peran besar dalam proses pembelajaran. Sama seperti organ lain di dalam tubuh, otak tidak luput dari proses penuaan. Dampaknya tidak secara tiba-tiba dirasakan, namun secara gradual seiring bertambahnya usia. Jika tidak diantisipasi, penurunan fungsi kognitif bisa terjadi lebih awal.
Peranan CoQ10 dalam menjaga fungsi otak

Otak adalah organ yang sangat aktif, jadi wajar jika ia perlu mendapatkan pasokan energi lebih untuk menjalankkan fungsi normalnya. Otak memakai sekitar 20% pasokan energi di dalam tubuh. Selain itu, otak juga membutuhkan kadar glukosa dan asam amino yang tinggi. Tujuannya adalah untuk menjaga fungsinya agar tetap optimal. CoQ10 atau coenzyme Q10 adalah antioksidan yang ada di tubuh secara alami. Tugasnya adalah untuk mengubah nutrisi menjadi energi. CoQ10 juga berkontribusi terhadap kesehatan sel-sel di dalam tubuh dengan menjaganya dari kerusakan akibat radikal bebas. CoQ10 tersebar di mitokondria, yang berperan dalam produksi molekul ATP. Molekul inilah yang bertugas menjadi sumber energi utama bagi sel tubuh, mendukung berbagai proses biologis. Kadar CoQ10 tertinggi biasanya terdapat pada organ-organ yang membutuhkan banyak suplai energi seperti otak dan jantung. Dengan sifat antioksidannya, CoQ10 memelihara kesehatan sel-sel tubuh dan melindunginya dari penyakit degeneratif seperti alzheimer. Menurut penelitian, mereka yang mengkonsumsi CoQ10 secara rutin punya fungsi kognitif yang lebih baik daripada mereka yang tidak.
Beberapa penelitian lain juga mengungkap fakta serupa, dimana suplemen CoQ10 bisa meningkatkan kemampuan berpikir pada mereka yang mengalami masalah kognitif ringan. Ini seringkali menjadi pertanda awal dari penyakit yang lebih serius seperti demensia.
Mengapa suplemen CoQ10 penting
Sebenarnya CoQ10 ada di beberapa jenis makanan seperti ikan mackerel, bayam, brokoli, dan ayam, namun kuantitasnya tidak seberapa ketimbang dosis terkonsentrasi pada suplemen. Jadi untuk merasakan potensi maksimal, tidak ada salahnya beralih ke suplemen CoQ10. Asupan harian rata-rata adalah berkisar 3 hingga 6 mg per hari. Sementara itu, jumlah yang disarankan adalah sekitar 100 mg, jadi lebih beralasan untuk mengkonsumsi suplemen.
Memilih suplemen CoQ10 untuk otak
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih suplemen CoQ10. Yang pertama adalah bentuk kapsulnya. Ada suplemen yang dijual dalam bentuk kapsul padat, ada pula varian kapsul lunak. Untuk memaksimalkan penyerapan, disarankan untuk memilih suplemen yang dikemas dalam kapsul lunak. Selain itu, konsumsilah pil dengan makanan yang ada kandungan lemaknya sebab ini juga membantu proses absorbsi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas. Suplemen CoQ10 punya harga bervariasi. Produk dengan harga lebih tinggi umumnya menawarkan kualitas premium. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bentuk bahan aktif di dalamnya. CoQ10 tersedia dalam 2 bentuk berbeda, ubiquinone dan ubiquinol. Keduanya punya karakteristik yang berbeda. Dari segi bioavailabilitas, ubiquinol diklaim lebih unggul.
Kapan sebaiknya mengkonsumsi CoQ10

Suplementasi dari luar bisa dimulai sejak anda menginjak usia 40 tahun. Tujuannya adalah untuk menangkal stress okstidatif sehingga sel-sel di dalam tubuh bisa menua dengan baik. Ini juga bertujuan untuk menjaga kesehatan otak di usia tua. Kekurangan substansi ini bisa bermanifestasi dalam beberapa gejala, diantaranya adalah kelelahan dan lemah otot. Hal itu kembali lagi ke fungsi utama CoQ10 untuk menyediakan energi bagi tubuh. Menyinggung soal keamanan, suplemen CoQ10 aman asalkan konsumsinya tidak berlebihan. CoQ10 minim efek samping karena antioksidan ada di dalam tubuh secara alami. Sedikit catatan bagi mereka yang hamil dan menyusui, sebaiknya minta saran dokter terlebih dahulu sebelum memulai treatment dengan suplemen ini.