Defisiensi vitamin merupakan kondisi dimana tubuh tidak mendapatkan asupan vitamin yang cukup dari makanan. Defisiensi vitamin punya cakupan yang luas mengingat ada begitu banyak jenis nutrisi mikro yang diperlukan tubuh untuk menjalankan fungsi biologisnya. Berbagai gejala bisa muncul saat tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi. Misalnya saja, sensasi terbakar di kaki bisa saja menjadi pertanda bahwa tubuh sedang kekurangan vitamin B12. Atau contoh lainnya adalah ketika anda menyadari luka di tubuh lama sembuhnya, ia mungkin sedang mengingatkan agar anda meningkatkan asupan vitamin C.
Mengapa defisiensi bisa terjadi?

Diet yang seimbang merupakan faktor kunci untuk mencegah defisiensi. Jika anda tidak menjalankannya, defisiensi adalah efek samping yang sebenarnya bisa diprediksi dari awal. Setiap defisiensi punya gejala yang berbeda. Semuanya juga menimbulkan efek kesehatan yang berbeda. Untuk menghindarinya, anda perlu mengkonsumsi bermacam makanan yang bisa memberikan suplai nutrisi mikro yang beragam, seperti biji-bijian, buah, dan sayuran.
Asupan nutrisi harian
Suplemen kesehatan umumnya menawarkan dosis yang mampu mencukupi kebutuhan nutrisi harian. Ini bisa menjadi alternatif ketika makanan tidak bisa menjadi solusi tunggal. Namun untuk fisik yang sehat, diet seimbang seharusnya bisa menjauhkan anda dari defisiensi. Seperti disinggung di awal, diet yang sehat terdiri dari buah, sayur, dan beragam jenis makanan lainnya. Bukan hanya kuantitas saja yang penting, tapi variasi juga sama pentingnya mengingat setiap makanan punya kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Di masa sekarang, dimana hidup serba instan, banyak yang beralih ke ‘processed food’ untuk mengganjal perut lapar. Kenyang sih kenyang, namun jenis makanan ini kualitasnya seringkali tidak memadai jika menyinggung soal nutrisi. Mengganti buah dan sayur dengan processed food berpotensi menyebabkan defisiensi. Kemudian, ada pula yang secara sadar membatasi makan karena satu dan lain hal. Siapapun yang merasa seperti ini, yang pada akhirnya menimbulkan defisiensi, perlu disadari bahwa itu sudah menjadi resikonya.
Penyerapan nutrisi yang bermasalah

Faktor lain yang turut andil mengakibatkan defisiensi adalah terganggunya kemampuan tubuh menyerap nutrisi. Bahkan jika pola makan tergolong sehat, kondisi ini bisa saja terjadi. Menurunnya daya absorbsi nutrisi bisa terjadi karena kondisi medis atau masalah pada sistem pencernaan. Penyakit crohn dan celiac adalah 2 contoh penyakit yang bisa menyebabkan terkendalanya penyerapan sari-sari makanan. Konsumsi obat-obatan juga bisa membatasi absorbsi vitamin, misalnya saja pemakaian antasida yang bisa berdampak pada penyerapan vitamin B12. Perlu diketahui, enzim pencernaan punya pengaruh besar terhadap pemecahan makanan. Mereka yang tubuhnya tidak mampu memproduksi enzim tertentu kemungkinan akan kesulitan menyerap nutrisi larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K. Untuk mengatasinya, suplementasi bisa membantu agar defisiensi tidak sampai terjadi.
Ada fase-fase dimana tubuh perlu lebih banyak asupan vitamin.
Ibu hamil dan menyusui, misalnya, perlu lebih banyak zat besi dan asam folat untuk mendukung fisiknya sendiri dan kesehatan bayinya. Kemudian pada anak-anak dan remaja, ada yang namanya fase lonjakan pertumbuhan. Pada periode ini, tubuh mereka perlu lebih banyak vitamin untuk mendukung laju pertumbuhan yang drastis. Fase lainnya adalah saat tubuh sedang menderita penyakit tertentu, ini juga bisa berdampak pada resikso defisiensi. Mereka yang berada dalam kondisi ini perlu support dari luar untuk menghindari defisiensi. Kemudian, defisiensi juga bisa terjadi saat tubuh kurang mendapatkan sinar matahari. Orang-orang yang tinggal di negara 4 musim, ada musim tertentu dimana intensitas cahaya berkurang, sehingga menyebabkan merosotnya kadar vitamin D di dalam tubuh. Sebenarnya ada mataharipun, jika kita sengaja menghindarinya karena takut kulit terbakar atau lain hal, konsentrasi vitamin D mungkin saja menurun secara natural.
Bagaimana tubuh memberitahu anda sedang kekurangan vitamin?
Mengenali gejala-gejala defisiensi tentu sangat penting. Namun begitu, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebab mereka bisa memberikan diagnosis secara lebih akurat. Jika anda ingin tahu seperti apa pertanda awal yang muncul saat tubuh kurang vitamin, berikut ini adalah beberapa diantaranya:

- Lelah berlebihan. lelah sebenarnya hal yang lazim dan bisa terjadi pada siapa saja. Namun jika kelelahan terjadi tanpa ada penyebabnya, disitu anda perlu curiga bahwa sedang terjadi masalah dengan asupan nutrisi, terlebih jika memang belakangan ini anda kurang memperhatikan pola makan.
- Lemah. Lemah disini mengacu pada ketidakmampuan tubuh melakukan fungsinya yang normal. Contohnya adalah ketika anda merasa otot merasa cepat pegal, ada kemungkinan anda sedang kekurangan vitamin B12, C, dan D.
- Rentan sakit. Tubuh yang rentan flu dan terkena infeksi bisa menandakan bahwa ia sedang tidak baik-baik saja, dan salah satu kemungkinannya adalah ada defisiensi vitamin tertentu.
- Rambut rontok. Saat ini ada produk-produk kesehatan yang dirancang untuk mengatasi rambut rontok, namun mencari akar masalah mungkin bisa mengoreksi kondisi tersebut tanpa harus memakai serum topikal yang dioleskan di kepala. Seandainya itu ada kaitannya dengan kekurangan vitamin B kompleks, mencukupi asupannya mungkin sedikit banyak memperbaiki kondisi tersebut.